Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI)
membatalkan keputusannya untuk melakukan banding kepada konfederasi
Sepak Bola Asia (AFC).
Itu menyusul, jatuhnya sanksi sebesar USD 15.000 atau sekitar Rp156 juta kepada organisasi pimpinan Djohar Arifin tersebut, akibat ulah suporter Indonesia dalam lanjutan kualifikasi Piala Asia 2015, lawan Arab Saudi, di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Senayan, Jakarta, Sabtu (23/3).
"Semula, materi banding yang disiapkan yakni kronologi kejadian saat pertandingan. Namun, karena kami patuh terhadap AFC, yang menilai bahwa suporter Indonesia melakukan kesalahan dan AFC juga memiliki bukti kronologi kejadian, maka banding akhirnya kami batalkan," ucap Sekretaris Jenderal (Sekjen) PSSI, Hadiyandra.
Lebih jauh dikatakannya, alasan utama pembatalan banding karena berjuang memberikan pembelajaran terhadap para pendukung Indonesia agar dapat bertindak lebih arif dan bijaksana. Sehingga, kejadian serupa diharapkan tidak kembali terulang.
"Sebab, yang rugi bukan hanya keselamatan pribadi dan orang lain, namun federasi. Sanksi terburuknya, laga Indonesia bisa digelar tanpa penonton. Sebab, AFC terus menyoroti sepak bola dan suporter kita," imbuhnya.
"Di tengah kondisi keuangan federasi yang tidak mapan, kami siap membayar sanksi tersebut. Sebab, itulah komitmen kami," sambungnya.
Dalam pertandingan tersebut, pendukung Merah-Putih melempari pendukung tim tamu dengan botol minuman. Tidak hanya itu, mereka juga membakar kembang api dan petasan.
Sanksi yang dijatuhkan AFC sebenarnya hanya USD10000, namun USD 5000 merupakan denda tambahan karena kejadian serupa sempat terjadi dalam empat pertandingan selama satu tahun
0 comments:
Posting Komentar