Sindikat judi bola di Malaysia mengancam akan membunuh beberapa pemain tim Liga Malaysia (Liga-M) jika mereka tidak mengikuti arahan sindikat tersebut untuk mengatur hasil pertandingan. Menurut sumber dalam tim Liga-M yang dikutip berbagai media lokal di Kuala Lumpur, Selasa (21/5), para pemain itu kini hidup dalam ketakutan.
"Mereka menerima ancaman bunuh karena tidak mau mengikuti arahan sindikat. Namun mereka ragu-ragu membuat laporan polisi karena khawatir keselamatan diri dan keluarga," begitu bunyi sumber internal seperti dilansir Antara.
Ketua Pemeriksaan dan Pemantauan Persatuan Sepakbola Malaysia (FAM) Tan Sri Aseh Che Mat mengatakan, sesuatu lebih serius perlu dilakukan demi keselamatan pemain dan olahraga sepakbola di Tanah Air.
"Jika ada pemain Liga Malaysia menerima ancaman bunuh, laporkan segera ke pihak berwenang. Ini perkara serius. Jika benar dakwaan itu saya minta pemain bersangkutan membuat laporan polisi," ucap Tan Sri Aseh Che Mat.
Che Mat yang posisinya di FAM bertugas menangani gejala mengatur hasil pertandingan bekerja sama dengan Komisi Pemberantasan Korupsi Malaysia dan polisi menegaskan akan mengusut kasus ini lebih mendalam. "Kita akan usut kasus ini dengan lebih mendalam sebelum keselamatan mereka makin terancam," katanya.
Kasus tersebut bukan merupakan yang pertama terjadi melibatkan sindikat judi bola, ketika seorang pemain Liga-M diancam supaya tidak beraksi dalam satu perlawanan awal 2013. Jika terbukti, kasus ini akan semakin memperjelas gejala mengatur perlawanan dalam liga setempat sejak skandal suap terbesar sejak 1994.
Dalam kasus tersebut sebanyak 126 pemain dan pelatih dipanggil untuk membantu penyidikan dan 58 pemain diskors satu hingga empat tahun oleh FAM. Selain itu 21 pemain dan pelatih diberhentikan. Beberapa pemain diskors seumur hidup serta dibuang ke daerah dan tidak boleh mengikuti kejuaraan di bawah FAM.
Pada pertengahan 2012, sebanyak 11 pemain Piala Presiden Negeri Sembilan diskors antara setahun hingga lima tahun sedangkan pelatih Yusarman Yusof diskors seumur hidup.
0 comments:
Posting Komentar